Pohon Cendana – Persebaran, Manfaat, Kelangkaan & Budidaya

Diposting pada

Pohon cendana dengan nama latin Santalum album L. juga dikenal dengan sebutan sandalwood pada dunia perdagangan. Salah satu tumbuhan asli Indonesia ini tumbuh endemik di provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Malu Tenggara Barat. Namun, saat ini cendana tergolong ke dalam jenis tumbuhan langka yang harus dibudidayakan.

Cendana juga tumbuh di beberapa wilayah di Indonesia lainnya, seperti Bondowoso & Jember (Jawa Timur), Gunung Kidul (D.I Yogyakarta), Sulawesi, Maluku, dan Bali. Selain itu, tumbuhan yang terkenal dengan harganya mahal ini juga tumbuh di wilayah Timor, Sumba, Flores, Alor, Solor, Wetar, Lomblen hingga Rote.

Mari mengenal dan mempelajari lebih lanjut mengenai pohon cendana ini. Pembahasan berikut akan menerangkan tentang taksonomi, sebaran, manfaat, jenis, hingga cara membudidayakan tumbuhan yang mulai langka ini. Dilengkapi juga data dari IUCN mengenai cendana yang kini terancam punah dari habitatnya.

Taksonomi Cendana

Pohon yang berasal dari keluarga Santalaceae ini memiliki nama lain seperti Sirium myrtifolium L., Santalum myrtifolium (L) Roxb, dan Santalum ovatumm R. Br. Selain itu, cendana yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia ini juga membuatnya dikenal dengan nama yang berbeda, seperti berikut ini.

  • Minangkabau: Candana
  • Dayak: Tindana, Sindana
  • Sunda: Candana
  • Jawa: Candana, Candani
  • Madura: Candhana, Candhana Lakek
  • Belitung: Candana
  • Sumbawa: Ai nitu, Dana
  • Flores: Kayu ata
  • Sangir: Sundana
  • Sulawesi Utara: Sondana
  • Gorontalo: Ayu luhi
  • Makasar: Candana
  • Roti: Ai nituk
  • Timor: Hau meni, Ai kamelin
  • Wetar: Kamenir
  • Kisar: Maoni

Di seluruh dunia setidaknya ada 29 spesies tumbuh dengan alami, mulai dari Indonesia, India, Australia, dan negara kepulauan Pasifik. Hanya saja yang dimanfaatkan dengan alasan aroma dan kadar minyaknya yaitu berjumlah 8 spesies. Sementara, sudah ada 2 spesies yang dinyatakan punah, seperti Santalum frevenitianum dan Santalum homoi. Berikut taksonomi dari cendana.

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledonae
Sub Kelas Rosidae
Ordo Santales
Famili Saltalaceae
Genus Santalum
Jenis S. album L.

Persebaran Cendana

Habitat Pohon Cendana

Pohon cendana awalnya dipercaya berasal dari India, karena terdapat tegakan alami pada daerah Mysore. Faktanya, ahli botani asal Indonesia mengungkapkan bahwa cendana berasal dari Kepulauan Busur Luar Banda (The Outer Banda Arc of Islands) yang terletak di sebelah Tenggara Indonesia atau sekitar pulau Timor dan Sumba.

Santalum album L. menjadi jenis cendana yang tumbuh secara alami di kawasan Asia. Adapun yang tumbuh di Papua Nugini, Indonesia merupakan cendana yang berjenis S. macgregorii F. Muell. dan S. papuanum Summerh. Pohon yang memiliki aroma khas ini juga tersebar luas di Australia barat dan selatan dengan jenis S. spicatum (R. Br.) A. DC.

Pohon cendana yang menjadi khas Nusa Tenggara Timur juga tumbuh di hutan alam dan hutan tanaman di Bondowoso, Jember, Gunung Kidul, Maluku, Sulawesi, dan Bali. Kondisi yang semakin langka membuat kayu cendana memiliki harga yang tinggi. Terlebih lagi setiap bagian dari akar, kayu, dan ranting cendana ini dapat menghasilkan minyak atsiri dengan kadar berbeda.

Persentase minyak atsiri paling banyak terletak pada akar pohon cendana yaitu sekitar 10%. Batang kayunya dapat menghasilkan minyak yang beraroma khas sekitar 4% hingga 8%. Ranting cendana pun menyumbangkan minyak atsiri dengan persentasi 2% hingga 4%. Aroma yang dihasilkan cendana ini berasal dari kandungan senyawa santalol.

Baca Juga :  Mengenal Pohon Karet, Komoditas Ekspor yang Menguntungkan

9 Manfaat Pohon Cendana

Manfaat Pohon Cendana

Pohon cendana menjadi salah satu bahan baku terpenting di negara asalnya, Indonesia. Di balik harga jualnya yang cukup tinggi, ternyata kayu dengan aroma yang khas dapat memberikan banyak manfaat. Bidang furnitur, kecantikan, hingga kesehatan turut memanfaatkan kayu yang menghasilkan minyak atsiri ini. Berikut 9 manfaat dari cendana di berbagai keperluan.

1. Bahan Baku Furnitur atau Mebel

Sekalipun harga jual kayu cendana tergolong tinggi, tapi ternyata banyak yang memanfaatkannya sebagai bahan baku furnitur atau mebel. Tentu dengan pertimbangan bentuknya yang besar dan juga tahan lama. Misalnya, pembuatan lemari, meja, kursi, sofa, pintu, dan lain sebagainya pakai kayu cendana yang cocok untuk rumah bergaya vintage.

2. Bahan Wewangian Aroma Terapi

Minyak astiri yang dihasilkan dari pohon cendana ini memiliki aroma khusus yang menenangkan. Hal ini yang membuatnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan wewangian. Misalnya, pembuatan lilin aroma terapi, dupa, dan parfum. Kita juga dapat menyampurkan minyak cendana pada parfum badan atau parfum ruangan

3. Souvenir

Kayu cendana juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan souvenir atau kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi. Kayu harum ini sudah banyak dijumpai pada toko souvenir dalam bentuk jam tangan, gelang, kipas lipat, perhiasan ukiran, tasbih, dan lain sebagainya yang memiliki kualitas dan daya tahan terbaik.

4. Mengatasi Masalah Kulit Wajah

Tepung kayu cendana yang melalui proses hingga menjadi bedak dapat digunakan untuk atasi masalah kulit wajah. Mulai dari mengurangi produksi minyak, mencegah dan mengatasi jerawat, menghilangkan komedo, hingga mencegah penuaan dini. Lebih bagus lagi jika penggunaan dilakukan secara rutin dengan dicampur menggunakan air mawar.

5. Membersihkan dan Melembutkan Kulit

Tepung kayu dan minyak atsiri yang diperoleh dari pohon cendana juga ampuh untuk membersihkan dan melembutkan kulit tubuh. Minyak cendana dapat digunakan untuk memijat tubuh. Sementara tepung kayunya dapat dicampur dengan madu, susu, air jeruk lemon, atau kunyit (pilih salah satu) untuk dijadikan lulur yang dibalurkan ke seluruh tubuh.

6. Mengatasi Stres dan Darah Tinggi

Penggunaan minyak cendana pada ruangan juga dipercaya mampu atasi stres dan tekanan darah tinggi. Aroma terapi yang dihasilkan dari minyak atsiri kayu ini akan membantu otak melepaskan serotonin yang meningkatkan energi positif, hingga membuat bahagia. Tidak heran minyak cendana disebut mampu memberikan ketenangan.

7. Cegah Bau Badan

Masalah bau badan yang membandel pun dapat teratasi dengan minyak cendana. Kandungan senyawa santanol yang memberikan harum tahan lama pasti bisa mencegah bau badan. Tentunya, harus menjaga kebersihan dengan mandi bersih 2 kali sehari, keringkan tubuh, dan oleskan minyak cendana secukupnya pada ketiak.

8. Melancarkan Buang Air Kecil

Manfaat dari pohon cendana yang satu ini asih banyak belum diketahui oleh masyarakat luas. Bubuk kayu asli cendana dapat mengatasi masalah buang air kecil. Seduh dan minum bubuk kayu cendana tersebut sesuai anjuran, maka buang air kecil bisa lancar. Obat herbal bubuk kayu cendana bisa dibeli secara online.

9. Merawat Area Intim Wanita

Manfaat khusus cendana bagi para wanita yaitu untuk merawat area kewanitaan dan juga dapat dimanfaatkan sebagai pembersih haid. Caranya dengan mengoleskan kulit cendana dengan halus pada area kewanitaan. Apabila ingin dijadikan minuman, maka seduh kulit cendana dengan air panas hingga berubah warna setelah masa haid selesai.

Cara Budidaya Pohon Cendana Tepat

Budidaya Pohon Cendana
Sumber gambar : bushheritage.org.au

Budidaya pohon cendana ini terbilang cukup sulit, karena awal pertumbuhannya hidup sebagai parasit. Cendana membutuhkan pohon inang dalam proses pengecambahannya. Sistem perakaran cendana pun tidak sanggup mendukung kehidupannya sendiri. Di sinilah pembudidaya harus memadukan cendana dengan tanaman lainnya untuk inang.

Baca Juga :  Pohon Beringin, Pohon Kehidupan yang Memiliki Banyak Mitos

Akasia, Albasia, Inga, Dalbergia, Alang-alang, atau Pongamia biasanya dipilih sebagai inang dalam budidaya cendana. Harga jual yang tinggi pada kayu cendana disebabkan karena sudah mengalami kelangkaan dan butuh dilakukan budidaya agar tidak masuk di dalam kategori tanaman punah. Berikut ini cara budidaya cendana melalui metode semai.

  • Biji cendana yang ingin disemai harus mengalami perendaman terlebih dulu selama 24 jam. Setelahnya, jemurlah biji cendana selama 1 hari penuh di bawah terik matahari langsung.
  • Siapkan media tanam biji cendana yang berisi campuran tanah merah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
  • Buat lubang dengan kedalaman 2 hingga 3 cm untuk tanam biji cendana, dan tutup dengan tanah tipis saja.
  • Biji kecambah tersebut harus disiram setiap hari sampai muncul kecambah, kurang lebih 4 hingga 8 minggu.
  • Pindahkan kecambah cendana setelah berusia 1 bulan ke dalam lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm. Pemindahan ini harus dilakukan pada pada pagi hari.
  • Berikan jarak 1.5 hingga 2 meter antara bibit pohon cendana dengan inangnya.
  • Pada proses perawatan budidaya cendana ini harus dilakukan penyiangan gulma dan pemberantasan hama yang rutin. Selain itu, pastikan unsur hara tercukupi dengan memberikan pupuk organik.

3 Faktor Pertumbuhan Cendana Maksimal

  • Lokasi tanam cendana: lahan luas terbuka yang cukup sinar matahari dengan suhu 12 hingga 30 derajat Celcius. Ketinggian lahan untuk tanam cendana sekitar 600 hingga 100 mdpl dengan curah hujan mulai dari 850 hingga 1200 mm per tahunnya.
  • Kondisi tanah dan drainase cendana: jenis tanah lempung dengan pH 6 hingga 7.5 dengan sistem drainase yang baik, karena cendana tidak tumbuh baik kalau tergenang air.
  • Tumbuhan inang pohon cendana: akasia atau kasuarina memiliki kandungan nitrogen tetap dan harus diberi jarak sekitar 1.5 hingga 2 meter.

Data Cendana Terancam Punah

Penebangan cendana secara besar-besaran sejak tahun 1980 menjadi titik awal Santalum album L. ini masuk dalam kategori rentan punah (Vulnerable). Hal tersebut diungkapkan dalam data IUCN (International Union for Conservation of Natural Resource) tahun 1997. Pupulasi pohon beraroma ini juga menurun akibat kebakaran hutan dan tidak ada upaya penanaman kembali.

Selain itu, pada catatan data Pemprov NTT tahun 2010 disebutkan hanya ada 300 ribu pohon cendana dewasa di Timor, Sumba, dan Alor. Padahal, sebelumnya pada tahun 2000 di wilayah tersebut masih ada sekitar 1 juta pohon. Penurunan populasi cendana yang drastis ini disebabkan oleh adanya tekanan sosial.

Pohon yang memiliki banyak manfaat di kehidupan manusia, karena aromanya ini juga semakin terancam kelestariannya. Hal ini dibuktikan melalui Data Dinas Kehutanan Kabupaten Timor Tengah Utara pada tahun 2012, cendana tersisa sekitar 45 ribu pohon.

Basis genetik, keragaman genetik, sistem perkawinan, klonitas, dan tingkat fragmentasi dari setiap populasi diperlukan dalam konservasi cendana. Kelangkaan cendana dapat teratasi dengan adanya pengembangan strategi konservasi yang terintegrasi dengan program konservasi regional dan nasional.

Ciri-ciri Pohon Cendana

Pohon cendana memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Bentuk pohon

Pohon cendana biasanya memiliki bentuk yang tegak dan tinggi, dengan ketinggian mencapai 5-8 meter.

Daun

Daun pohon cendana berbentuk bulat dan tebal, dengan permukaan yang halus dan mengkilap. Warna daunnya hijau gelap dan terlihat mengkilap.

Bunga

Pohon cendana menghasilkan bunga berwarna putih kekuningan dan terletak dalam kelompok di ujung ranting.

Buah

Buah cendana berbentuk oval atau bulat, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi cokelat tua ketika matang. Buahnya mengandung biji-biji kecil.

Aroma

Cendana terkenal dengan aromanya yang khas dan kuat. Kayu cendana juga digunakan untuk membuat minyak esensial yang sering digunakan dalam produk perawatan tubuh dan parfum.

Habitat

Pohon cendana (Santalum album) umumnya dapat ditemukan di daerah tropis seperti India, Indonesia, Australia, dan beberapa negara di Pasifik Selatan. Mereka dapat tumbuh di berbagai jenis habitat, termasuk hutan hujan, savana, dan dataran rendah.

Baca Juga :  Pohon Asam, Dianggap Keramat dan Banyak Manfaat

Di Indonesia, pohon cendana biasanya dapat ditemukan di daerah-daerah seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua. Mereka cenderung tumbuh di dataran rendah dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Karena pohon cendana membutuhkan sinar matahari yang cukup, mereka biasanya ditemukan di tempat-tempat yang terbuka atau di tepi hutan.

Namun, karena permintaan minyak cendana yang tinggi, populasi pohon cendana semakin menurun dan habitat aslinya semakin terancam.

Oleh karena itu, upaya konservasi dan penghijauan menjadi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup pohon cendana dan habitatnya.

Filosofi

Filosofi pohon cendana adalah sebuah konsep dalam tradisi budaya Jawa yang menggambarkan kebijaksanaan dan kebaikan hati seorang manusia dengan analogi sebuah pohon cendana. Pohon cendana dianggap sebagai pohon yang suci dan penuh dengan makna spiritual.

Konon, pohon cendana memiliki keunikan dalam hal tumbuh dan berkembang. Pohon cendana tumbuh lambat dan bisa hidup selama ratusan tahun.

Selama bertahun-tahun, pohon cendana mengalami banyak perubahan dan menghasilkan banyak manfaat bagi lingkungan sekitar.

Filosofi ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa manusia harus memiliki ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi cobaan.

Kita harus belajar untuk sabar dan tenang seperti pohon cendana yang tumbuh perlahan namun pasti.

Kita juga harus membangun kebaikan hati dan membantu sesama seperti pohon cendana yang memberikan manfaat bagi lingkungannya.

Dengan menerapkan filosofi pohon cendana, kita dapat menjadi manusia yang bijaksana dan penuh makna, serta memberikan manfaat bagi orang di sekitar kita dan lingkungan kita.

Mitos

Pohon cendana adalah jenis pohon yang terkenal dengan harumnya kayu yang dihasilkannya. Ada beberapa mitos yang terkait dengan pohon cendana dalam berbagai budaya di dunia, di antaranya adalah:

Mitos Hindu

Pohon cendana dalam mitologi Hindu dianggap sebagai pohon suci dan diyakini sebagai tempat tinggal Dewi Lakshmi, dewi kekayaan dan keberuntungan. Konon, memanjat pohon cendana dan berdoa dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Mitos Tionghoa

Dalam budaya Tionghoa, pohon cendana dianggap sebagai simbol keabadian dan ketahanan hidup. Pohon ini sering ditanam di depan rumah atau di pekuburan sebagai simbol penghormatan kepada nenek moyang.

Mitos Jawa

Di Jawa, pohon cendana sering dikaitkan dengan kekuasaan dan keagungan. Dalam tradisi Jawa, kayu cendana sering digunakan sebagai bahan untuk membuat keris, senjata tradisional yang diyakini memiliki kekuatan magis dan spiritual.

Mitos Australia

Di Australia, pohon cendana dianggap sebagai pohon yang suci dan dihormati oleh orang Aborigin. Konon, pohon ini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit dan melindungi dari roh jahat.

Namun, perlu diingat bahwa mitos-mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah dan mungkin hanya berdasarkan kepercayaan dan cerita rakyat belaka.

Itulah penjelasan lengkap terkait pohon cendana, mulai dari manfaat cendana yang belum banyak diketahui hingga cara membudidayakannya. Namun, kepopuleran pohon yang beraroma harum menenangkan ini justru membuatnya semakin langka dan terancam punah. Ada baiknya, penebangan cendana harus diimbangi dengan penanaman kembali.

5/5 - (1 vote)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *