Mengenal Pohon Jamblang, Pohon yang Mirip Buah Anggur

Diposting pada

Pernahkah mendengar tentang pohon jamblang? Pohon ini menghasilkan buah yang mirip dengan buah anggur. Beberapa orang mengenalnya dalam nama bahasa Indonesia, yakni jiwat padi, jiwat, dan jambu juwat. Tak hanya itu saja, di setiap daerah memiliki nama sebutan yang berbeda.

Mulai dari duwe di Bima, jambula di Ternate, jambulan di Flores, jambu kalang di Minahasa, sampai rappo-rappo di Selayar. Sesuai dengan namanya, buah satu ini terbilang sulit ditemukan di pasaran. Padahal, buah yang warnanya ungu kehitaman dan memiliki rasa asam ini mempunyai sejumlah khasiat untuk tubuh.

Taksonomi

Meski beberapa orang menganggapnya mirip dengan buah anggur atau jenis buah lainnya, jamblang memiliki ciri khas tersendiri sehingga bisa dibedakan dengan tanaman lain. Berikut ini klasifikasi dan karakteristik dari tumbuhan jambu juwat.

Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Genus Syzygium
Spesies S. cumini

Morfologi Pohon Jamblang

Pohon ini memiliki nama latin Syzygium cumini. Menjadi salah satu jenis pohon yang buahnya sering dimanfaatkan dan dijual di pasaran, penyebutannya berbeda-beda tergantung di daerah tumbuhnya. Seperti di wilayah Aceh yang dikenal dengan nama jambee kleng atau di Riau yang dikenal sebagai jambu koliong.

Batang tumbuhan jamblang ciri khasnya kokoh dan tumbuh tinggi menjulang. Tingginya mampu mencapai kisaran 10 hingga 20 meter. Selain kokoh dan tinggi, batang pohon cukup tebal. Pertumbuhannya sering kali bengkok dengan percabangan yang terbilang cukup banyak.

Daun dari tumbuhan itu memiliki warna hijau dengan bentuk tulang menyirip. Apabila diperhatikan sekilas, daun jamblang terlihat cukup tebal dan lebar. Bagian tangkai daun kurang lebih mempunyai panjang 1 cm sampai 3,5 cm.

Bentuk daunnya sendiri mirip dengan daun baji yang mengkilap. Panjangnya kisaran 7 cm sampai 16 cm dan lebar kurang lebih 9 cm. Bunga yang dihasilkan dari pohon jamblang adalah jenis buah majemuk dengan bentuk malai. Biasanya bunga tumbuh di area ketiak daun.

Bunga Pohon Jamblang
Sumber gambar : flickr.com

Bagian kelopak bunga mirip dengan lonceng serta berwarna hijau muda. Sementara bagian mahkotanya menyerupai bulat telur yang memiliki benang sari dalam jumlah banyak. Selain itu, mahkota akan mengeluarkan aroma harum.

Jika melihat bagian buahnya, panjangnya mencapai kisaran 2-3 cm dengan bentuk lonjong. Warna buah saat masih muda adalah hijau, tapi saat masak akan berubah menjadi merah keungu-unguan hingga agak kehitaman.

Baca Juga :  Pohon Akasia, Inilah Manfaat serta Cara Budidayanya

Saat dibuka, daging buah memiliki warna kuning dan putih hingga keunguan. Rasa buah saat dimakan adalah asam, manis, dan sedikit sepat.

Habitat dan Persebaran Pohon Jamblang

Sumber gambar : flickr.com

Habitat dari tumbuhan unik ini adalah wilayah subtropis yang berada di wilayah Pegunungan Himalaya. Ada beberapa kawasan yang termasuk ke dalam wilayah itu, seperti Sri Lanka dan India. Tumbuhan jamblang banyak dibudidayakan di kawasan Malaysia, Indonesia, hingga Australia.

Biasanya pohon jamblang tumbuh di kawasan dataran rendah yang ketinggiannya kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi, jamblang masih bisa tumbuh di daerah yang lebih tinggi dengan ketinggian mencapai 1800 meter di atas permukaan laut.

Faktor yang menjadi pengaruh terhadap pertumbuhan pohon adalah kondisi curah hujan. Di daerah yang curah hujannya sekitar 1000 mm per tahun, maka pohon akan tumbuh dengan baik. Perkembangbiakan tumbuhan jamblang bisa dilakukan dengan biji yang diambil atau metode cangkok.

Status Kelangkaan Pohon Jamblang

Di era sekarang, tumbuhan jamblang termasuk dalam kategori tumbuhan langka. Populasinya menurun akibat kurangnya pembudidayaan. Apalagi budidaya secara intensif masih jarang ditemukan di Indonesia. Sebagian besar, pohon yang tumbuh secara liar dan tanpa perencanaan.

Kandungan yang Terdapat Dalam Buah Jamblang

Banyak sekali kandungan zat-zat yang bermanfaat untuk kesehatan manusia dan bisa ditemukan pada buah dan biji jamblang. Buah yang juga dikenal dengan sebutan caloppeng kerap digunakan sebagai ramuan herbal. Tujuannya untuk mengobati dan mengatasi berbagai penyakit.

Beberapa kandungan zat bermanfaat yang terdapat dalam buahnya, seperti resin, tanin, asam elagat, corilagin, asam organik, dan lain sebagainya. Sementara di dalam bijinya terdapat kandungan linoleic acid, myristic acid, olei acid, vernolic acid, palmitic acid, dan lainnya.

Manfaat Buah Jamblang yang Jarang Diketahui

Manfaat Buah Jamblang
Sumber gambar : kompas.com

Memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan, buah jamblang seharusnya lebih banyak dibudidayakan. Berikut sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dari buah tumbuhan tersebut.

1. Membantu Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Gigi

Menurut data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram buah jamblang mempunyai kandungan 33 miligram kalsium dan 138 gram fosfor. Kandungan tersebut dalam buah duwet memiliki khasiat untuk meningkatkan kesehatan tulang dan gigi.

Seperti yang diketahui, kalsium berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi. Apalagi untuk anak-anak, ibu hamil, dan menyusui. Sementara fosfor bekerja sama untuk menciptakan gusi dan email gigi yang sehat. Selain itu, fosfor juga penting untuk mengatasi penyakit tulang.

2. Membantu Menangkal Radikal Bebas

Menurut penelitian dari Universitas Udayana Bali, buah pohon jamblang mengandung banyak vitamin C. Buah tersebut berada di posisi kedua dengan vitamin C terbanyak setelah jambu monyet.

Kandungan vitamin C yang ada dalam buah bermanfaat sebagai antioksidan yang akan membantu menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang tidak berpasangan sehingga bisa memberikan elektron pada molekul lain.

Baca Juga :  Pohon Kamper, Penghasil Kayu yang Bernilai Ekonomis Tinggi

Hal inilah yang membuat radikal bebas bisa menyerang beragam molekul dalam tubuh. Penyerangan molekul tubuh bisa merusak sel hingga mengganggu keseimbangan tubuh.

Apabila buah pohon jamblang sudah matang, maka kadar antioksidan mulai tinggi. Apalagi saat buahnya berwarna ungu kehitaman. Saat inilah kadar antioksidan dalam buah sangat tinggi.

3. Menyeimbangkan Kadar Gula Darah

Manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari buah jamblang adalah membantu menyeimbangkan kadar gula darah. Dalam penelitian dijelaskan bahwa buah tersebut mempunyai kandungan gula, asam, dan tanin seimbang.

Kombinasi yang seimbang dari kandungan tersebut bisa membantu menstabilkan kondisi diabetes. Jadi, tidak ada salahnya untuk mengonsumsi buah jamblang untuk mengurangi diabetes.

4. Sebagai Pewarna Alami Makanan

Buah dari pohon jamblang ternyata kaya akan pigmen antosianin, terutama di bagian kulitnya. Kandungan pigmen ini memiliki manfaat untuk dijadikan sebagai pewarna alami untuk makanan.

Dari 100 gram buah jamblang yang sudah matang, terdapat pigmen antosianin sebanyak 161 miligram. Meski begitu, warna yang dihasilkan dari buah ini cenderung tidak stabil apabila terkena suhu panas kisaran 80-98 derajat Celcius. Biasanya, digunakan untuk pewarna pada produk olahan susu atau daging segar.

Cara dan Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Pohon Jamblang

Bibit Pohon Jamblang
Sumber gambar : shopee.co.id

Melihat manfaat yang bisa didapatkan dari buah jamblang, apakah Anda tertarik untuk menanamnya? Jika iya, ada beberapa hal yang harus disiapkan dan perlu diperhatikan seperti di bawah ini.

a. Syarat agar Tumbuhan Bisa Tumbuh

Biasanya, tumbuhan jamblang akan tumbuh dengan subur di wilayah tropis, seperti di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara lainnya. Duwet bisa berkembang secara optimal pada daerah yang datarannya mencapai ketinggian 500-1800 mdpl dan curah hujan lebih dari 1000 mm setiap tahun.

b. Mempersiapkan Lahan dan Pot

Lokasi untuk melakukan penanaman sebaiknya mendapatkan sinar matahari secara langsung tanpa naungan. Pengelolaan tanah untuk media penanaman dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma.

Perhatikan jarak lubang tanam saat budidaya pohon jamblang. Ada baiknya jarak lubang tanam berukuran 50 × 50 × 50 cm. Tanah galian lubang bisa dicampurkan dengan kompos. Gunakan sekam untuk menutupi lubang tanaman. Setelah itu, diamkan lubang tanam selama 2-3 hari agar bakteri pengganggu mati.

Dalam menanam jamblang, Anda bisa menggunakan media tanam seperti pot. Ada baiknya untuk menggunakan pot yang berukuran besar. Bisa juga dengan menyesuaikan ukuran bibit yang ditanam. Media yang digunakan untuk mengusir pot sebaiknya berupa campuran tanah, pupuk kandang atau kompos, dan sekam.

c. Persiapan Bibit Buah

Untuk memperoleh bibit tumbuhan jamblang, bisa dilakukan melalui beberapa metode, seperti sambung pucuk, cangkok, okulasi, dan sistem perbijian. Berikut ulasannya.

  • Sambung Pucuk
Baca Juga :  Mengenal Pohon Jabon - Jenis, Manfaat, Hingga Cara Budidaya

Metode ini akan menggabungkan bagian batang bawah dan batang atas pohon jamblang. Ada baiknya memilih batang bawah yang berasal dari perkembangan biji, sedangkan bagian atas dipilih yang sifatnya sehat serta unggul.

Untuk mengurangi penguapan, lakukan penyungkupan sekitar 1 bulan. Apabila sudah mencapai usia 3 atau 6 bulan, bibit bisa dipindah ke lahan tanam terbuka.

  • Cangkok

Biasanya, metode cangkok dilakukan pada jenis tumbuhan yang sehat dan sudah berubah. Selain itu, umur tumbuhan berusia di atas 7 tahun. Anda bisa memilih batang yang baik untuk dikikis hingga diameter 2 cm. Gunakan pisau steril untuk mengikisnya. Jika sudah, diamkan selama 1 jam agar getah menjadi kering.

Anda bisa membungkus batang dengan kompos halus dan sabit kelapa. Setelah itu, lakukan penyiraman setiap minggu. Saat usianya mencapai 3-4 bulan, akar sudah keluar. Biarkan 2-3 bulan kembali agar tunas tumbuh sebelum dipindahkan ke pot.

  • Okulasi

Okulasi atau penempelan merupakan teknik yang menggabungkan 2 bagian tanaman yang berlainan hingga menjadi utuh. Cara ini bisa dilakukan di pagi hari mulai pukul 07.00-11.00. Apabila dilakukan lebih dari jam tersebut, maka daun tanaman akan layu.

  • Sistem Perbijian

Cara budidaya pohon jamblang bisa diperoleh dari biji. Untuk itu, diperlukan penyemaian terlebih dahulu. Cara satu ini jarang digunakan karena membuat fase vegetatifnya lebih panjang, yakni sekitar 7-10 tahun agar pohon bisa berbuah.

d. Proses Penanaman dan Perawatan

Langkah pertama untuk menanam bibit adalah dengan melepas polybag secara hati-hati agar akar tidak rusak. Masukkan tumbuhan ke lubang tanam atau media tanam. Usahakan posisi bibit harus tegak lurus sebelum ditimbun dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam.

Lakukan penyiraman di pagi dan sore hari terutama di usia awal tanaman agar bisa tumbuh dengan baik. Anda bisa melakukan pemasangan air untuk menopang tumbuhan menggunakan bambu sepanjang 1,5 meter.

Untuk pemupukan, diperlukan secara rutin setiap 1 bulan dengan menggunakan campuran pupuk NPK dan pupuk kandang. Apabila pohon jamblang sudah memasuki usia berbuah, berikan hormon perangsang agar pohon cepat berproduksi.

Nah, itulah informasi yang bisa diketahui tentang pohon jamblang. Apakah di daerah Anda ada tumbuhan tersebut? Lalu, apa nama dan digunakan untuk apa? Jika belum ada, tidak ada salahnya untuk menanam serta melakukan budidaya.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *