Pohon Jati termasuk salah satu tanaman yang terkenal sebagai salah satu bahan kayu unggulan untuk membuat furnitur rumah. Kayu jati merupakan klasemen terbaik untuk produk meja, kursi, dan infrastruktur bangunan yang memiliki harga fantastis di pasaran.
Beberapa kota di Indonesia yang banyak menghasilkan kayu jati unggulan antara lain Blora, Pati, Jepara, dan Grobogan. Hasil komoditas beberapa wilayah tersebut memiliki keunggulan di bidang mebel, terutama untuk kayu jati.
Daftar Isi
Ciri-Ciri Utama Pohon Jati

Sebuah pohon memiliki beberapa bagian utama yang menjadi ciri khasnya. Berikut ini terdapat ciri utama dari tanaman jati yang perlu Anda ketahui.
a. Akar
Ketika jati masih muda, akarnya akan berkembang dengan pesat. Namun, saat akar tunggangnya mulai bercabang, maka hal ini akan menghambat pertumbuhannya. Arah tumbuh akarnya akan menyamping dan bercabang kembali menghadap tegak lurus ke bawah.
Bila tanah di sekitar pohon jati dapat tumbuh dengan subur, maka susunan akar sehat bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter. Namun, jika tanahnya gersang, maka susunan akarnya akan lebih mudah rapuh terkena guncangan dan terpaan angin, karena kedalamannya hanya sekitar 70-80 cm saja.
b. Batang Jati
Batang tanaman jati biasanya tumbuh dalam diameter pohon yang berukuran 1,8 meter hingga 2,4 meter. Tinggi bebas cabangnya berkisar 20-25 meter. Batang jati tumbuh tegak lurus, memiliki tipe percabangan tetragonal dan memiliki bentuk silindris.
Kulit batang jati umumnya berwarna abu, berstruktur retak atau pecah dangkal, alur batangnya memanjang. Tak mengherankan bila pohon satu ini akan menjulang cukup tinggi jika dalam keadaan yang sehat dan ternutrisi dengan baik.
c. Daun Jati
Daun jati memiliki kekhasan bentuk yakni seperti bulat telur yang terbalik. Daun jati biasanya menempel pada batang pohonnya secara berpasangan. Permukaan daun jati akan ditumbuhi bulu halus yang mengitari bagian atas dan bawah. Jika musim kemarau tiba, daun jati akan menggugurkan daunnya karena bersifat meranggas.
Upaya pohon satu ini meranggaskan daunnya yakni untuk beradaptasi dengan cuaca yang kering dan berkurangnya air hujan. Dengan demikian, batang dan akar pohon akan tetap terjaga dan tak mati dengan cepat..
d. Bunga dan Buah
Bunga pohon jati termasuk bunga biseksual yang hanya akan berbunga ketika musim hujan atau sekitar bulan Oktober hingga November di kawasan Pulau Jawa. Bulir bunganya bercabang dengan panjang kisaran 40-70 cm, berwarna putih, memiliki bulu halus dan punya dua kelamin.
Keunggulan Kayu Jati

Keunggulan utama dari kayu jati yakni memiliki tingkat kualitas kayu yang tinggi. Termasuk dalam kategori kelas awet I – II yang tidak dimiliki oleh jenis kayu lainnya. Berat jenis kayu jati yakni 0,2 sampai 0,75 yang memiliki karakteristik yang stabil, kuat, tidak mudah korosi, dan tahan lama.
Kayu dari pohon jati memiliki ketahanan yang baik dari serangan rayap dan jamur yang mengandung zat ekstraktif alami yang tidak disukai hama perusak. Kayu jati juga termasuk salah satu favorit pembuat furnitur karena memiliki nilai estetika yang tinggi.
Umumnya, kayu jati berwarna cokelat kekuningan, gubalnya berwarna putih kekuningan atau cokelat muda semi kuning. Seratnya yang lurus dan bergelombang membuat kayu jati mudah dibentuk, apalagi kayu ini memiliki corak yang tegas sehingga mempercantik penampilannya meski masih berupa kayu polosan.
Ragam Jenis Kayu Jati
Ada beberapa jenis kayu yang dihasilkan dari pohon jati yang baik. Di antara beberapa ragamnya yang paling terkenal adalah sebagai berikut.
1. Jati Emas
Jenis kayu jati satu ini merupakan kayu yang paling banyak dibudidayakan sebagai bahan kayu terbaik di kelasnya. Kayu jati emas biasanya tumbuh lebih cepat dan bertahan lebih lama dibandingkan jenis kayu jati lainnya.
Jati emas yang sehat dapat tumbuh dalam rentang waktu 6-14 tahun saja, setengah angka normal dari pertumbuhan jati yang lazim. Dalam kurun waktu tersebut, jati emas telah siap dijadikan bahan baku furnitur atau kayu komersil. Tak mengherankan bila akhirnya banyak pengusaha yang mempertahankannya.
Beberapa ciri jati emas yang paling mencolok adalah sebagai berikut: warna kulit yang lebih gelap dengan pori-pori yang besar; usia batang dan kayunya lebih tahan lama; pohon tumbuh cepat, batangnya mudah dibentuk; rantingnya lurus dan kokoh, bisa dijadikan kayu tambahan untuk para pengusaha kayu jati.
2. Jati Perhutani
Kayu jati perhutani atau TPK termasuk kayu dari pohon jati yang dirawat langsung oleh Perhutani. Jenis kayu jati satu ini memerlukan perawatan khusus karena masa tumbuhnya yang cukup lama, yakni sekitar 20 tahun hingga menjadi pohon dewasa. Pun dengan penebangannya yang tidak bisa dilakukan sembarangan.
Dalam setiap proses penebangan yang hendak dilakukan harus melalui izin dari dinas terkait, serta diseleksi kualitas kayu yang memenuhi standar. Salah satu keunggulan dari kayu perhutani yakni memiliki serat kayu yang padat, sehingga lebih awet dan kuat.
Tak hanya itu saja, kayu perhutani juga memiliki warna 3D yang cantik, sehingga terlihat lebih bertekstur. Diameter batang kayunya cukup besar, sehingga cocok untuk pembuatan peralatan rumah tangga yang memerlukan sisi besar seperti meja atau kursi.
Batang kayu dari pohon jati perhutani juga lurus dan mudah ditebang, bahkan mengandung minyak alami pada akar dan batang pohonnya yang akan menambah kebaikan kualitas kayu jati perhutani.
3. Jati Rakyat
Ciri utama dari jati rakyat yakni memiliki batang yang bengkok dan pori-pori yang padat. Pertumbuhannya pun tak secepat jati emas, yakni dalam kurun waktu 14-26 tahun. Hal inilah yang membuat pori-pori kayunya lebih padat karena pertumbuhannya yang cenderung lambat.
Gubal kayunya lebih sedikit, harga yang dibandrol pun lebih murah dibandingkan dua jenis kayu jati sebelumnya. Kayu jati rakyat pun mudah dibudidayakan sehingga hasil tebangannya pun dapat dijumpai pada banyak tempat.
Sifat Ekologis dan Persebaran Jati
Dilihat dari persebarannya, pohon jati banyak dijumpai di kawasan hutan-hutan gugur, mulai dari Indochina, Jawa, Myanmar, Laos, India, Thailand, hingga ke India. Berdasarkan pengamatan ahli botani, spesies jati berasalh dari Burma, kemudian menyebar menuju Semenanjung India, Filipina, hingga ke Jawa.
Jika dilihat berdasarkan letak geografisnya, jati banyak tumbuh di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara pada rentang 9° – 25° 30′ LU dan 73° – 104° 30′ BT. Maka, bisa dipastikan bahwa jati yang tumbuh di Indonesia bukanlah tumbuhan yang alami, melainkan tanaman yang memang sengaja ditanam dan dibudidayakan.
Dalam sejarahnya, pohon jati ditanam pertama kali di Pulau Kangean, Muna, Sumbawa. Pada saat itu, persebarannya masih minim, serta belum banyak pengetahuan tentang budidaya jati. Dalam dua tahun, jati tersebut mati karena ditanam pada tanah yang bersifat asam.
Manfaat Jati Berdasarkan Fungsi

Jika dilihat berdasarkan fungsi ekonomisnya, jati termasuk salah satu bahan furnitur yang tahan rayap, mudah diolah, dan tidak banyak mengalami perubahan akibat iklim dan cuaca.
Kayu jati kerap dimanfaatkan sebagai bahan baku konstruksi berat seperti rel dan jembatan, bahan baku pembuatan alat rumah tangga seperti meja dan lemari, hingga bahan baku pembuatan kapal laut. Dalam industry kayu, jati digunakan sebagai pelapis dan parket penutup lantai.
Pohon satu ini juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pewarna alami kuning, kuning kecoklatan, dan kuning merah yang alami. Tak hanya itu, daunnya bisa dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan tradisional. Pasti Anda pernah makan nasi hangat dengan lauk rumahan yang dibungkus kayu jati, bukan?
Kulit dari pohon jati bisa dijadikan bahan dinding rumah untuk para petani yang hidup di kawasan hutan jati. Selain itu, keberadaan hutan jati juga bisa menambah penghasilan warga untuk penanaman palawija, dan tanaman obat, karena tanah untuk tanaman jati memiliki kualitas yang baik.
Dilihat dari fungsi sebagai penyangga ekosistem, hutan jati dapat dijadikan salah satu investasi dalam menjaga kesuburan tanah. Taju pepohonan pada hutan jati akan sangat baik dalam membantu penguraian dan penyerapan zat polutan dan cahaya yang berlebihan.
Jika dilihat dari fungsi sosial, hutan pohon jati dapat dijadikan lokasi untuk pemantauan alam, pusat penelitian dan pendidikan, hingga pengembangan budaya. Bahkan hutan jati kerap dijadikan tempat rekreasi dan pariwisata. Kecantikannya bisa dijadikan salah satu spot foto yang Instagrammable.
Fungsi biologis keberadaan hutan jati juga patut diperhitungkan. Hutan jati termasuk langkah cerdas untuk mencegah adanya tanah longsor di beberapa wilayah. Dalam sebuah penelitian, Gunung Kidul Yogyakarta, termasuk salah satu wilayah yang terselamatkan berkat adanya hutan jati.
Pola penanaman beragam jenis jati di Gunung Kidul memberikan efek baik pada kualitas tanahnya. Dahulu, Gunung Kidul adalah tanah yang keras dan tandus. Semenjak ditanami jati, Gunung Kidul berubah menjadi lokasi yang hijau dan mudah ditanami beragam tanaman lain yang bernilai ekonomis.
Betapa Pentingnya Peran Pohon untuk Dunia
Pohon merupakan salah satu sumber utama paru-paru dunia yang perlu dilestarikan, Beragam aksi tanam pohon, termasuk reboisasi hutan di berbagai wilayah, bisa menjadi salah satu langkah untuk kebaikan dunia yang lebih baik.
Salah satu manfaat pohon adalah pengikat air tanah dan mencegah erosi. Pohon jati dan pohon beringin termasuk salah satu jenis pohon yang bisa memiliki kemampuan tersebut karena sistem akarnya kuat, dapat dijadikan penyangga struktur tanah agar tidak terjadi pergeseran tanah.
Akar-akar yang kuat dari pohon akan bisa memberikan daya serap air yang tinggi pada musim hujan, sehingga akan sangat membantu masyarakat ketika musim kemarau datang. Sistem perakaran yang rapat akan mampu menjaga dan menahan struktur tanah dari potensi tanah longsor dan terjadi sedimentasi.
Selain itu, pohon juga memiliki peran penting sebagai daur oksigen, baik untuk manusia dan hewan. Pohon dapat menjadi “napas baru” yang akan menghalau polusi dan pemanasan global yang terjadi di dunia secara keseluruhan.
Dalam satu hektar lokasi yang ditumbuhi pohon, dapat mengubah 3,7 karbondioksida dan menghasilkan oksigen untuk 18 orang dalam satu tahun sejumlah 2 ton oksigen. Ini adalah angka yang fantastis, bukan?
Beragam keunggulan dan manfaat dari pohon jati membuat tanaman satu ini punya penggemar tersendiri. Pohon bermanfaat dengan nama ilmiah Tectona Grandis Linn F. ini merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat pada setiap unsurnya. Tak heran, jika dibudidayakan, pohon satu ini memiliki harga jual yang tinggi.

Alumni S1 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malangasasa, Wakil Ketua Bidang Pangan, Agrobisnis dan Kemaritiman KADIN Kabupaten Malang 2019-2024. Kurator dari Koperasi Pemasaran Digital Idbotani Nusantara, Content creator dan Content writer.
Mari Bapak Ibu Masyarakat Indonesia berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui Toko Idbotani Marketplace : https://idbotani.com/