Mengenal Pohon Jengkol, Tanaman yang Punya Aroma Khas

Diposting pada

Pohon jengkol termasuk salah satu tanaman yang berasal dari jenis polong-polongan (Fabaceae). Jengkol memiliki ciri khas aroma yang menyengat, sehingga tak semua orang menyukainya. Meski demikian, jengkol termasuk salah satu tanaman yang cukup lezat dijadikan hidangan yang menggoyang lidah.

Persebaran Jengkol

Tumbuhan satu ini tersebar di beberapa kawasan Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, hingga Thailand. Tanaman satu ini sebenarnya merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak dibudidayakan di negara tetangga.

Penyebutan jengkol adalah istilah yang banyak digunakan oleh masyarakat di negara plus enam dua. Di Malaysia, tanaman satu ini lebih akrab dikenal dengan nama jering. Di Myanmar, jengkol disebut sebagai da nyin thee, di Thailand, penyebutannya adalah luk nieng atau luk neang.

Saat ini, jengkol termasuk tumbuhan yang dicatat terancam punah karena hanya tersebar di kawasan Asia Tenggara saja. Padahal, budidaya jengkol tidak memerlukan perawatan yang khusus sebagaimana pohon jati atau pohon pinus.

Habitat dan Pertumbuhan Jengkol

Pohon jengkol adalah tumbuhan asli dari daerah tropis Asia Tenggara yang akan tumbuh sehat ketika berada dalam iklim yang cukup air. Jengkol akan bisa menghasilkan buah yang bagus ketika memperoleh lingkungan yang lembap, disertai dengan intensitas cahaya yang cukup.

Tanaman satu ini termasuk salah satu pohon yang bisa diberadaptasi pada kawasan tropis. Hal yang menakjubkan, pohon tumbuhan ini dapat mekar secara liar, seperti di area persawahan atau pekarangan rumah selama terdapat bibit yang tersebar

Morfologi Tumbuhan Jengkol

Buah Jengkol
Sumber gambar : wikipedia.org

Pohon jengkol termasuk jenis tanaman semak berkayu yang pertumbuhannya cukup tinggi hingga mencapai 20 meter. Batang pohonnya akan tumbuh tegak, berbentuk bundar dan berwarna cokelat gelap. Tekstur kulit pada batang pohon satu ini akan terasa licin ketika diraba.

Daun dari pohon beraroma khas ini termasuk dalam kategori jenis daun majemuk. Daun majemuk akan tumbuh berhadapan satu sama lain, sehingga pohonnya akan rimbun dedaunan.

Bentuk daunnya lonjong dengan pangkal yang membulat, sedangkan pada bagian ujungnya berbentuk runcing. Panjang daun jengkol biasanya sekitar 10-20 cm, dengan lebar 5-15 cm. Sistem pertulangan pada pohon jengkol yakni menyirip dan berwarna hijau.

Baca Juga :  Pohon Gandaria - Morfologi, Manfaat, hingga Cara Budidaya

Bunga jengkol termasuk bunga majemuk yang dapat tumbuh hingga wilayah ujung batang atau ketiak daunnya. Pertumbuhannya hampir mirip dengan struktur tandan. Biasanya terdapat tangkai daun yang berukuran sekitar 3-4 cm yang akan menjadi lokasi tumbuh bunganya.

Secara umum, bunga jengkol memiliki warna ungu. Mahkota bunganya berbentuk lonjong, berwarna putih kekuningan. Benang sari bunga jengkol berwarna kuning dengan putik berbentuk silindris berwarna serupa.

Selain bunga, pohon jengkol juga menghasilkan buah dan biji. Bagian inilah yang jadi olahan masyarakat di Asia Tenggara. Buah jengkol berwarna coklat kehitaman, berbentuk bulat dan pipih.

Biji jengkol akan matang dalam keadaan keras, tetapi akan menjadi lunak ketika direbus atau digoreng. Umumnya, tekstur inilah yang membuat jengkol banyak digemari. Secara rasa, jengkol mentah cenderung memiliki rasa getir dan pahit karena mengandung getah.

Aroma khas jengkol hampir mirip dengan petai, meski cenderung lebih lemah. Namun, saat dikonsumsi, aroma tubuh akan mengeluarkan bau menyengat yang keluar dari urin, kentut, keringat, bahkan lebih tajam dibandingkan ketika mengonsumsi petai.

Manfaat Pohon Jengkol

Manfaat Buah Jengkol
Sumber gambar : steemitimages.com

Dilihat dari seluruh elemennya, biji jengkol yang dihasilkan dari pohon jengkol rupanya memiliki manfaat sekaligus ancaman untuk orang yang mengonsumsinya. Jengkol memiliki kandungan asam jengkolat yang dapat memicu penumpukan kristal pada urin, jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.

Meski demikian, masih ada banyak manfaat yang dihasilkan jika Anda mengonsumsi jengkol secukupnya. Apa saja manfaatnya? Berikut ini akan diulas lebih lengkap untuk Anda.

a. Manfaat untuk Kesehatan

Disinyalir memiliki senyawa berbahaya dalam kandungan buahnya, jengkol memiliki kebaikan untuk mengontrol kadar gula darah, serta bisa menjaga kesehatan jantung. Manfaat tersebut akan semakin maksimal dirasakan jika pola dan cara konsumsi jengkol dilakukan dengan benar.

Sebenarnya, kandungan jengkol pun banyak yang bermanfaat untuk tubuh. Jengkol termasuk tumbuhan yang kaya vitamin, mineral, serat, dan senyawa jengkolat yang biasanya menjadi salah satu sumber nutrisi baik untuk tubuh. Biji jengkol mengandung asam amino yang bisa menangkal racun dan radikal bebas.

b. Manfaat di Bidang Pertanian dan Perkebunan

Di bidang pertanian, pohon jengkol termasuk salah satu budidaya yang mendatangkan nilai kebermanfaatan yang baik. Kulit jengkol yang disimpan dalam beberapa waktu bisa dijadikan pestisida alami untuk mengusir hama yang banyak menyerang perkebunan dan pertanian.

Proses Budidaya Jengkol yang Benar

Budidaya Jengkol
Sumber gambar : lazada.co.id

Jika Anda tertarik untuk melakukan budidaya jengkol, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Syarat Tumbuh Tanaman Jengkol

Anda perlu memahami bahwa jengkol memiliki syarat tumbuh yang baik agar bisa berbuah dengan lebat. Jengkol hanya dapat tumbuh pada dataran rendah minimal berada pada ketinggian 1000 MDPL. Jika terlalu panas, maka jengkol tidak akan menghasilkan buah yang baik.

Perhatikan jenis tanah untuk penanaman jengkol, karena jengkol tidak akan tumbuh maksimal ketika berada di kawasan tanah berpasir. Jengkol akan bisa berkembang dengan baik ketika berada di tanah latosol yang lembap. Tumbuhan ini bisa tumbuh pada kawasan daerah C dan D, atau daerah lembap hingga agak lembap.

Baca Juga :  Pohon Balsa yang Ringan Namun Kuat dan Kokoh

2. Persiapan Benih Jengkol

Persiapkan benih pohon jengkol dari hasil persemaian atau biji buah yang tumbuh liar dari sembarang tempat. Anda bisa menaruhnya pada polybag berukuran sedang hingga besar. Gunakan tunas dari pohon yang berbuah. Selanjutnya, potong kulitnya dalam ukuran yang sama.

Setelah itu, Anda bisa memasang sayatan tunas dari pohon yang berbuah pada pohon lain yang akan dijadikan sebagai pohon bawah. Terakhir, ikat dengan tali agar kedua potongan bisa menyatu sempurna.

3. Persiapan Lahan Tanam

Ketika bibit telah siap, langkah selanjutnya jika hendak melakukan budidaya jengkol yakni menyiapkan lahan. Anda bisa membuat lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dalam area penanaman.

Anda dapat mulai mengatur jarak lubang untuk penanamannya sebesar 5-6 meter. Selanjutnya, isi lubang tanam yang telah disiapkan dengan pupuk cair sebanyak 2/3 ukuran lubang. Anda bisa membiarkannya selama satu bulan agar pupuk bisa benar-benar menyerap tanah dan memberikan nutrisi baik untuk bakal bibit jengkol.

4. Penanaman Benih Jengkol

Ketika bibit pohon jengkol telah menghasilkan tunas, maka langkah lanjutan yang perlu Anda lakukan yakni memindahkan bibit ke area penanaman yang permanen. Anda bisa membuka polybag, kemudian memindahkannya pada lahan yang telah disiapkan.

Ketika bibit telah selesai dipindahkan, Anda dapat menutup lubang dengan menggunakan sisa tanah yang digunakan untuk penggalian, kemudian memadatkannya. Lakukan pada semua lubang tanam yang ada, kemudian perawatan jengkol siap dilakukan dengan penyiraman yang intens.

5. Proses Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Jengkol

Terdapat beberapa tahapan dalam proses pemeliharaan dan perawatan pohon jengkol. Di antaranya akan dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, Tahap Penyiangan. Penyiangan merupakan salah satu tahapan pemeliharaan yang sangat penting agar tanaman terawat dan terhindar dari hama dan gulma liar di sekitarnya. Jika tak diperhatikan dengan benar, hama dan tanaman liar akan merebut nutrisi dari dalam tanah.

Tahapan pemeliharaan yang ke dua adalah Tahap Penanganan Hama Penyakit. Tanaman jengkol memiliki musuh utama yakni semut rangrang, ulat bulu, dan jamur. Untuk penanganan semut rangrang, maka pembasmiannya secara manual dengan membuang daun atau dahan yang menjadi sarang.

Sedangkan untuk pembasmian ulat bulu dan jamur memerlukan penyemprotan insektisida secara simultan. Dengan demikian, risiko pohon jengkol terserang hama liar pun akan lebih terkendali.

Tahapan pemeliharaan tanaman jengkol yang ketiga adalah pemupukan. Pemupukan jengkol akan membantu memberikan nutrisi dalam tanah agar lebih cepat berbuah. Akan lebih baik jika Anda menggunakan pupuk organik untuk hasil yang lebih unggul.

Tahapan selanjutnya adalah proses pemanenan. Tanaman jengkol akan berbuah ketika telah berumur 5-6 tahun. Waktu panen yang lama membuat petani tidak terlalu tertarik untuk membudidayakan jengkol secara konsisten. Meski demikian, jengkol termasuk produk yang selalu memiliki penggemarnya tersendiri.

Baca Juga :  Pohon Aren, Kegunaan dan Cara Budidayanya

Tips Memasak Jengkol agar Tidak Bau

Sumber gambar : 123rf.com

Setelah mengetahui beberapa hal penting terkait pohon jengkol, di bawah ini akan dibahas cara mudah memasak jengkol agar tidak menimbulkan aroma yang menyengat. Apa saja ya?

  • Mencuci Jengkol dengan Air Beras

Tips pertama untuk mencuci jengkol yakni menggunakan air cucian beras. Anda bisa menyisihkan air cucian beras untuk merendam jengkol sebelum dimasak, Teknik ini akan membuat jengkol lebih mudah dimasak, serta bau menyengatnya menjadi lebih berkurang.

  • Merendam Jengkol dengan Air Kapur Sirih

Cara selanjutnya yang bisa Anda gunakan untuk menghilangkan aroma jengkol yakni dengan memakai air kapur sirih. Rendam semalaman sebelum dimasak, kemudian tiriskan. Biasanya, jengkol akan lebih empuk dan mudah diolah.

  • Merebus Jengkol dengan Daun Jambu Biji

Tips memasak jengkol selanjutnya dengan merebusnya dengan daun jambu biji. Anda perlu menyiapkan lima lembar saja, kemudian cuci bersih dan rebus bersama jengkol didiamkan satu malam. Hanya butuh sekitar 10-15 menit saja sebelum diolah menjadi masakan andalan keluarga.

  • Merebus Jengkol dengan Daun Salam

Selain menggunakan daun jambu biji, Anda juga bisa menggunakan daun salam untuk menghilangkan aroma yang menguar dari buah jengkol. Daun salam juga akan membantu mengurangi rasa pahit bawaan dari jengkol agar lebih netral. Lakukan perebusan selama 15 menit sebelum diolah.

  • Merebus Jengkol dengan Daun Jeruk Purut

Daun jeruk purut juga bisa digunakan sebagai alternatif lain untuk mengurangi aroma yang dihasilkan oleh jengkol. Anda bisa mengambil beberapa daun jeruk purut, iris tipis, kemudian direbus bersama-sama selama 10-15 menit. Setelah itu, jengkol Anda siap dimasak sesuai selera.

  • Menambahkan Parutan Jahe

Parutan jahe juga menjadi solusi yang baik untuk memasak jengkol tanpa membawa bau khasnya. Aroma jahe yang pedas akan menyamarkan bau jengkol, sekaligus menambah cita rasa makanan menjadi lebih baik. Sudahkah Anda mencobanya?.

Di Indonesia, Anda akan temukan banyak pohon jengkol dan buahnya pun mudah ditemukan di pasar atau supermarket. Jika pengolahan jengkol dilakukan dengan baik, maka aroma menyengat dari jengkol tidak akan terasa. Wajar saja bila jengkol memiliki penggemar, tetapi juga banyak yang tak suka karena aromanya.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *