Pohon kemiri adalah jenis tanaman rempah-rempah yang biasa tumbuh di wilayah tropis. Di Indonesia, pohon ini banyak dijumpai di kepulauan Maluku yang merupakan daerah asalnya. Pohon ini juga dapat dijumpai di beberapa wilayah lainnya seperti Sumatera, Bengkulu, Kalimantan juga Bali.
Tanaman yang satu ini punya banyak manfaat bagi manusia, baik untuk kesehatan maupun komoditas ekonomi. Misalnya, masyarakat Indonesia mengenal kemiri sebagai bumbu masakan. Bahkan kemiri dapat diolah sebagai minyak penyubur rambut.
Kemiri juga jenis tumbuhan berbatang kayu dan berkambium sehingga memenuhi syarat sebagai pohon. Jenis batang pada tanaman ini adalah batang tunggal. Habitat asli dari tumbuhan ini adalah pantai dan tanah yang kaya akan kandungan zat kapur.
Daftar Isi
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Malpighiales |
Famili | Euphorbiaceae |
Genus | Aleurites |
Species | Aleurites moluccana |
Morfologi Pohon Kemiri
Layaknya pohon pada umumnya, morfologi pohon kemiri terdiri dari 5 bagian utama, yaitu: akar, batang, daun, bunga, dan buah. Berikut ini penjelasan soal beberapa bagian pohon kemiri, antara lain:
1. Akar
Akar dari tanaman ini berupa akar tunggang. Jenis akar ini mampu menopang batang kayu yang berat dan tinggi karena kemampuannya untuk tumbuh jauh ke dalam tanah. Hal ini berbeda dengan akar serabut yang tumbuh menyebar. Bagian akar kemiri cenderung berwarna coklat.
2. Batang
Sebagai salah satu jenis pohon, tanaman ini jelas memiliki batang kayu yang berkambium. Pada masa puncak pertumbuhannya, batang pohon ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 25 sampai 40 meter. Sedangkan diameter batangnya bisa menggemuk hingga mencapai 90 cm sampai 150 cm.
Kulit kayunya memiliki warna abu-abu agak kecoklatan. Selain itu kulit kayunya juga memiliki permukaan yang halus dengan corak berupa garis-garis vertikal.
Pada bagian batang inilah, terdapat dahan juga ranting pohon yang tumbuh membentang secara silang sengkarut. Banyaknya dahan pohon yang tumbuh tersebut tergantung luas tidaknya area pertumbuhan tanaman ini. Di lahan yang sempit, dahan tanaman ini jauh lebih sedikit.
Batang pohon ini memiliki tekstur yang lunak sehingga kurang cocok dijadikan bahan baku untuk furniture.
3. Daun
Daun tanaman kemiri adalah jenis daun tunggal. Yang berarti hanya ada satu daundi setiap tangkainya. Panjangnya bisa mencapai sekitar 30 cm.
Bagian tepi daunnya tidak rata dan memiliki pola yang bergelombang. Warna daunnya cenderung hijau pucat. Namun semakin menuanya usia pohon, warna daunnya bisa berubah menjadi hijau tua.
4. Bunga

Tanaman ini dapat menumbuhkan dua jenis bunga pada setiap pohonnya, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Warna bunganya cenderung dominan putih agak kehijauan. Selain itu bunga kemiri juga menguarkan aroma yang khas.
Bunga kemiri betina memiliki bentuk seperti sebuah gugus bintang namun dengan ukuran lebih besar antara 10 hingga 15 cm. Di sekeliling bunga betina ini, tumbuh banyak bunga jantan dengan ukuran lebih kecil.
5. Buah
Pohon kemiri menghasilkan buah berbentuk bulat seperti telur namun agak pipih. Ukuran buahnya sekitar 5 hingga 7 cm. Warna buahnya mirip buah zaitun yaitu hijau muda, dan dilapisi rambut-rambut halus.
Daging buahnya sendiri berwarna dominan putih dan tidak berserat. Dalam daging buah inilah tersimpan satu hingga dua biji kemiri yang terlindungi oleh cangkang yang keras. Biji tersebut memiliki ukuran sebesar 3 cm dan kaya akan kandungan minyak.
Manfaat Kemiri

Pohon kemiri dikenal sebagai tanaman serbaguna karena hampir semua bagian pohon ini dapat dimanfaatkan. Inilah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari tanaman kemiri, antara lain:
1. Rempah-Rempah
Tanaman kemiri memang lebih dikenal sebagai bahan rempah-rempah. Manfaat ini bisa kita dapatkan dari bijinya yang terlindung oleh cangkang.
Biji tanaman ini setelah cangkangnya dikupas, berwarna putih dan mengeluarkan bau yang sedap. Maka tak heran jika biji ini akhirnya dijadikan bumbu penyedap rasa masakan. Beberapa negara yang menjadikan biji kemiri sebagai bumbu masakan antara lain Malaysia dan Indonesia.
2. Sebagai Obat
Bagian dari tanaman ini yang dapat diolah sebagai obat adalah daun, kulit kayu, dan bijinya. Beberapa manfaat kesehatan yang bisa kita peroleh dari tanaman kemiri antara lain seperti mencegah kanker, mengatasi masalah kulit, hingga asma.
Di Jepang misalnya, kulit kayu dari batang pohon ini digunakan sebagai obat untuk memperlambat sel kanker. Kandungan senyawa antioksidan yang ada pada kulit kayu kemiri, diyakini memegang peran untuk menangkal radikal bebas pemicu sel kanker. Tak hanya itu, senyawa antioksidan juga bersifat antiradang sehingga bisa mengurangi peradangan pada sel.
Selain dari kulit kayunya, kita juga bisa mendapat manfaat antioksidan dari daunnya. Daun pohon kemiri memiliki senyawa antioksidan yang bersifat antiinflamasi. Dengan mengonsumsi ekstrak daunnya, diyakini dapat melawan berbagai penyakit seperti kencing bernanah hingga radang sendi.
Biji kemiri yang diekstrak minyaknya dipercaya dapat menyembuhkan sembelit dan baik untuk menjaga kesehatan akar rambut. Untuk mengekstrak minyak dari biji kemiri, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
- Siapkan beberapa butir biji kemiri.
- Tumbuk hingga halus.
- Setelah itu biji yang sudah dihaluskan tadi dibakar dengan arang.
- Setelah minyak dari biji kemiri keluar, oleskan minyak tersebut ke perut atau kulit kepala untuk mendapatkan khasiatnya.
4. Bahan Baku Pelapis Kayu
Dalam minyak kemiri terkandung senyawa asam oleostearat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai cat atau pernis untuk melapisi kayu. Tak hanya itu, minyak kemiri juga bisa menjadi bahan campuran sabun, pelapis kertas anti air, hingga bahan campuran produksi lakban.
5. Sebagai Pohon Peneduh
Di kawasan perkotaan, pohon kemiri yang berdaun rimbun dan dapat tumbuh menjulang sangat cocok untuk dijadikan pohon peneduh.
Sedangkan di daerah pedesaan, pohon ini kerap ditanam di kebun dan sawah dengan tujuan sebagai penahan hembusan angin. Dengan begitu tanaman ladang yang berada di bawahnya, tidak rusak karena tiupan angin.
Tak hanya itu, akar pohon ini yang kuat membuat tumbuhan inu cocok untuk ditanam di daerah rawan longsor. Hal ini karena kemampuan akarnya yang mampu mencegah tanah mengalami erosi.
Habitat dan Cara Budidaya Pohon Kemiri

Habitat asli pohon kemiri adalah di wilayah dengan curah hujan yang cukup rendah. Pohon ini dapat tumbuh dengan sangat baik di daerah yang cukup kering ketimbang di daerah yang lembab atau basah. Maka tak heran jika pohon ini kerap dijumpai di wilayah sekitar pantai.
Namun bukan berarti pohon ini tak bisa hidup di lingkungan yang basah. Pohon ini dapat tumbuh di wilayah curah hujan tinggi apabila kondisi lahan memenuhi syarat sebagai media tanamnya. Beberapa di antaranya seperti kondisi tanah yang sedikit berpasir juga tanah yang mengandung zat kapur.
Mengingat kemiri merupakan komoditas ekonomi yang banyak diminati di pasaran, membudidayakan pohon kemiri jelas bisa membawa keuntungan. Ada beberapa langkah yang perlu kita kerjakan agar budidaya kemiri bisa sukses, antara lain:
a. Kondisi Lahan yang Ideal
Untuk mendapatkan hasil panen yang menguntungkan, kondisi lahan yang ideal sebagai media tanam harus sangat diperhatikan. Pohon ini dapat tumbuh dengan optimal, ketika ditanam di tanah yang agak berpasir, seperti di pantai. Selain itu, pohon ini juga tumbuh baik di lahan berkapur.
Pohon ini dapat berkembang dengan baik, jika ditanam di daerah dataran rendah, yaitu dengan ketinggian 0 sampai 800 mdpl. Syarat lainnya, pohon ini harus ditanam di daerah dengan curah hujan rendah dan dengan suhu wilayah sekitar 20 hingga 27 derajat celcius.
b. Pengadaan Bibit
Bibit pohon kemiri yang berkualitas, akan menghasilkan panen yang melimpah. Selain itu, bibit yang berkualitas akan menghasilkan hasil panen yang juga berkualitas. Oleh karenanya, pemilihan bibit yang unggul dan sehat harus sangat diperhatikan.
Secara umum, tanaman kemiri dapat diperbanyak dengan cara yang alami, yaitu dengan cara generatif atau penyerbukan. Namun kita juga bisa mendapatkan bibit tanaman ini melalui proses vegetatif atau melalui proses sambung pucuk. Cara kedua dipercaya lebih ampuh untuk mendapatkan bibit unggul pohon ini. Namun buat kamu yang tak ingin repot, kamu bisa membeli bibit tanaman kemiri dari pedagang maupun petani.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan bibit kemiri melalui benih atau bijinya. Benih tersebut bisa kamu dapatkan dari buah yang jatuh dengan sendirinya. Buah yang jatuh secara alami bisa dibilang sudah matang dengan sempurna.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menyemai biji kemiri, antara lain:
- Lakukan perendaman biji kemiri pada air dingin selama 15 hari.
- Biasanya, biji kemiri akan retak. Kamu bisa memecahkan cangkang yang melindungi biji tersebut dengan palu.
- Biji yang sudah lepas dari cangkangnya, disemai sekitar 45 hari lamanya.
- Setelah benih sudah menumbuhkan akar, pindahkan ke polybag atau pot yang berisi tanah bercampur pasir atau kapur sebagai media tanam.
3. Pengolahan Lahan
Siapkan lahan seluas 9 x 9 meter atau 10 x 10 meter. Bersihkan lahan yang akan dijadikan media tanam dari hama maupun rumput liar. Kemudian, buat ajir dengan jarak depan, belakang, dan samping yang sama.
Setelah ajir siap, gali lubang dengan dalam dan lebar 60 cm. Pindahkan tanah bekas galian tadi ke tempat lain, lalu beri pupuk pada tanah di lubang galian.
4. Penanaman
Setidaknya butuh waktu seminggu untuk lahan siap ditanami, setelah diberi pupuk. Begitu lahan telah siap, pindahkan bibit pohon kemiri di polybag atau pot, di lubang galian yang telah disiapkan. Kubur bagian akarnya lalu padatkan tanah di sekitar tanaman.
5. Penyiraman dan Pemupukan
Pada masa awal pertumbuhan tanaman, sekitar 1 hingga 3 tahun pertama, perlu dilakukan penyiraman secara rutin. Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari.
Berikan pupuk kandang maupun organik setiap satu tahun sekali dengan takaran 2 kg pupuk untuk setiap pohon kemiri muda. Jumlah pupuk yang diberikan semakin meningkat, dengan semakin bertambahnya usia tumbuhan.
6. Pemangkasan
Hal ini perlu dilakukan untuk peremajaan tanaman. Caranya dengan memotong cabang pohon yang telah menua agar tunas baru bisa tumbuh. Waktu yang tepat untuk melakukan pemangkasan adalah pada awal musim penghujan.
7. Masa Panen
Pohon kemiri baru bisa menghasilkan buah setelah berusia 6 hingga 7 tahun. Buah kemiri bisa dipanen dengan cara memetiknya. Bisa juga dengan merontokkan buahnya dari tangkainya menggunakan galah.
Itulah informasi soal pohon kemiri mulai dari manfaat hingga cara membudidayakannya. Mengingat pohon ini memiliki manfaat yang berlimpah, kamu bisa menjadikannya koleksi di halaman rumah.

Alumni S1 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malangasasa, Wakil Ketua Bidang Pangan, Agrobisnis dan Kemaritiman KADIN Kabupaten Malang 2019-2024. Kurator dari Koperasi Pemasaran Digital Idbotani Nusantara, Content creator dan Content writer.
Mari Bapak Ibu Masyarakat Indonesia berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui Toko Idbotani Marketplace : https://idbotani.com/